Rabu, 09 Desember 2020



    Pelayanan asuhan merupakan suatu program atau kegiatan yang dilakukan secara terencana yang mempunyai hasil tertentu pada suatu kelompok tertentu. Pelayanan asuhan diberikan secara langsung kepada klien/pasien untuk memenuhi kebutuhan klien/pasien, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya

    Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana, ditujukan kepada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada individu, kelompok, dan masyarakat. Puskesmas Denpasar Selatan melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di sekolah dasar di SDN 14 Sesetan.

    Kegiatan yang kita lakukan yaitu kegiatan promotif yaitu kita melakukan kegiatan penyuluhan tentang cara menyikat gigi dengan benar. Dilanjutkan dengan kegiatan preventif yaitu melaksanakan demonstrasi dan sikat gigi bersama tiap kelas. Lalu dilanjutkan dengan screaning dan pemeriksaan gigi guna untuk melakukan tidakan kuratif sederhana yaitu penambalan , fissure sealant dan melakukan rujukan gigi goyang untuk dicabut di Puskesmas. 






Selasa, 08 Desember 2020










    Kesehatan gigi dan mulut sering kali diabaikan oleh masyarakat. Rendahnya kesadaran dalam merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu penyebab dari penyakit gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia.

    Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan kondisi kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia memprihatinkan. Dari hasil survei tersebut terdapat 57,6% penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut dan hanya sekitar 10,2% yang telah mendapatkan pelayanan medis.

    Hasil Riskesdas 2018 pun menunjukkan jika prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi, yaitu 93% dan hanya 7% anak yang bebas dari masalah gigi berlubang, maka dari itu sangat perlu untuk mulai melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang sejak dini.

    Kebanyakan orang tua masih menganggap remeh terhadap kesehatan gigi dan mulut dan berpikir apabila gigi sulung anak yang bermasalah tidak membutuhkan perawatan karena akan segera digantikan oleh gigi permanen. Padahal masalah gigi dan mulut pada anak dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

    Pertumbuhan gigi sulung merupakan proses penting dalam pertumbuhan anak. Apabila anak mengalami masalah pada rongga mulut, maka anak akan sulit mencerna makanan, oleh karena itu pertumbuhan anak pun akan mengalami gangguan. Selain sebagai fungsi pengunyahan, gigi geligi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap fungsi bicara. Kemampuan fonetik atau pelafalan pada anak membutuhkan bantuan dari gigi sulung.

    Gigi sulung pun berperan besar dalam fungsi estetika. Saat anak sudah mulai sadar dan memperhatikan penampilan, apabila terdapat kerusakan pada gigi akan mempengaruhi rasa percaya diri anak, membuat anak menjadi enggan untuk membuka mulut serta berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.





    Masalah kesehatan gigi dan mulut memiliki kaitan yang sangat erat dengan perilaku menyikat gigi secara teratur dan benar, hanya 2,8% penduduk berusia di atas 3 tahun yang menerapkan cara menyikat gigi yang benar. Maka dari itu, sangat penting peran orang tua untuk memperkenalkan kepada anak cara menyikat gigi yang benar dan membiasakan anak untuk rutin menyikat gigi setiap hari, terutama sebelum tidur agar kesehatan gigi terjaga dengan baik.

    Usia yang tepat untuk mengajarkan sikat gigi yang benar kepada anak sejak mereka berusia 2 sampai 3 tahun. Orang tua juga harus mendampingi anak menyikat gigi hingga usia 8 tahun, hal in berhubungan dengan kemampuan motorik anak.

    Menjaga kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh asupan makanan anak, menghindari konsumsi makanan dan minuman dengan konsentrasi gula yang tinggi sangat membantu dalam tindakan pencegahan gigi berlubang. Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung pH netral, seperti keju, kacang-kacangan, buah dan sayuran. Selain itu, banyak mengkonsumsi air putih juga salah satu tindakan yang mempengaruhi kualitas air liur agar membantu self cleansing rongga mulut.






    Orang tua juga diwajibkan untuk membawa anak ke dokter gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali. Rutinitas ini perlu agar orang tua mendapatkan edukasi tentang tindakan preventif pada gigi anak, tindakan kuratif atau penanganan gigi yang telah berlubang dan anak dapat beradaptasi dengan ruangan dokter gigi sejak sedini mungkin agar kelak tidak merasa takut untuk ke dokter gigi.







Apa yang dihadapi ketika kesehatan gigi dan mulut terganggu selama pandemi?

    Pandemi COVID-19 yang hingga sekarang masih berlanjut menjadi alasan lain mengapa Anda harus selalu rutin menjaga kesehatan dan kebersihan gigi.

Terbatasnya fasilitas kesehatan







    Fasilitas kesehatan termasuk klinik, rumah sakit, hingga puskesmas membatasi setiap kunjungan pasien yang ingin berobat, termasuk klinik yang menangani masalah pada gigi dan mulut.

    Menurut American Dental Association, beberapa klinik dapat menerima kunjungan pasien yang dalam keadaan darurat dan tetap dengan Prosedur kesehatan seperti:
Anda kemungkinan besar perlu membuat jadwal terlebih dahulu dan kemudian klinik akan memastikan kondisi kesehatan Anda.
    Anda tetap perlu melakukan upaya pencegahan virus seperti memakai masker, sarung tangan, dan menjaga jarak.

    Klinik atau fasilitas kesehatan pada umumnya menyediakan hand sanitizer, manfaatkan hal ini setiap kali melakukan kontak dengan permukaan yang sering disentuh orang banyak.

Mengatasi masalah pada gigi sendiri di rumah





    Berdasarkan sebuah Jurnal yang diterbitkan padaApril 2020, kebutuhan akan perawatan gigi hanya menurun sebanyak 38 persen. Hal ini menandakan bahwa masyarakat masih sangat membutuhkan bantuan dokter gigi bahkan di tengah pandemi ini.

    Di sisi lain, dikarenakan klinik dan dokter gigi belum dapat beroperasi secara normal, tidak jarang antrian jadi menumpuk dan menyebabkan Anda untuk sementara menghadapi sendiri masalah pada gigi dan mulut.

    Apabila hal ini Anda alami, langkah perawatan yang dapat dilakukan adalah dengan rutin menjaga kesehatan gigi dengan cara yang baik dan benar.

Tips menjaga kesehatan gigi dan mulut selama pandemi






    Untuk menghindari terjadinya masalah pada gigi dan mulut, menjaga kebersihannya merupakan suatu keharusan. Dengan kondisi gigi dan mulut yang sehat, Anda tidak perlu pergi ke dokter sehingga bisa terhindar dari risiko terpapar virus COVID-19.

Berikut beberapa tips yang Anda lakukan dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama pandemi:

Menyikat gigi secara rutin dengan teknik yang benar

    Dalam hal pemilihan sikat gigi, terdapat beberapa jenis, yakni yang memiliki bulu soft, medium, atau hard. Pilihlah yang sesuai dengan kekuatan menyikat dan kondisi gigi Anda sendiri.

Namun, disarankan untuk menghindari bulu sikat yang hard atau keras karena dapat berdampak pada kerusakan gusi, akar, dan lapisan pelindung gigi (enamel), terutama jika menyikat terlalu kencang.

Memilih pasta gigi yang mengandung fluorida

    Pastikan untuk membaca setiap kandungan yang terdapat di dalamnya dan disarankan harus mengandung fluorida .Fluorida dapat berguna untuk melindungi gigi untuk membantu mencegah karies dan kerusakan pada gigi.

Lengkapi kebiasaan membersihkan gigi dengan mouthwash/obat kumur

    Mouthwash atau obat kumur biasanya digunakan setelah Anda selesai menggosok gigi dengan tujuan untuk menjaga kesehatan gigi dengan optimal. Hal ini dikarenakan fungsi dari mouthwash/obat kumur adalah untuk membersihkan area dalam yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Pilih mouthwash atau obat kumur yang mengandung 4 essential oil untuk bantu kurangi 99.9% kuman penyebab masalah mulut.

Selain itu, obat kumur juga dapat digunakan untuk membantu menetralkan asam dalam mulut dan juga dapat membantu memperkuat struktur gigi.

Anda juga dapat menggunakan benang giig (flossing) untuk membantu membersihkan makanan yang tertinggal di sela-sela gigi.

Mengurangi dan menghindari asupan gula dan asam

    Makanan dan minuman yang tinggi akan gula dan asam seperti permen, minuman berkarbonasi, dan soda dapat dengan mudah membuat zat asam dalam mulut meningkat. Oleh karena itu, kurangi mengonsumsi makanan jenis ini.

    Menjaga jarak dengan orang lain merupakan tindakan pencegahan menyebarnya coronavirus. Oleh karena itu, tetap jaga kebersihan dan kesehatan agar tidak memerlukan kunjungan ke klinik atau rumah sakit yang biasanya dipadati banyak orang.


Sabtu, 10 Oktober 2020



        Kesehatan adalah dambaan dan harta karun terindah dari seseorang manusia. Maka dari itu perlu kiranya berbagi sedikit informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut ini. 


GIGI

Semua orang mempunyai gigi. Ini adalah hal yang wajar. Tetapi semua orang baru mulai memperhatikan giginya kalau gigi itu sakitSetiap hari, seseorang memerlukan giginya untuk berbicara, mengunyah, bersiul atau menyanyi. Senyum dengan deretan gigi yang bagus memberikan suatu penampilan yang menarik serta menambah kepercayaan pada diri sendiri

BAGIAN-BAGIAN  GIGI ADALAH:

a.       mahkota

b.      leher

c.       akar

d.    

FUNGSI GIGI

1. Untuk mengunyah makanan dan sesuai dgn bentuk gigi, maka

a.       gigi seri untuk memotong makanan

b.      gigi taring mencabik dan merobek makanan yang liat, misalnya daging

c.       geraham menggiling dan menghaluskan makanan

2. Gigi diperlukan untuk berbicara dengan jelas, contohnya kalau seseorang kehilangan gigi seri di rahang atas maka ia akan berbicara dengan suara berdesis dan tidak jelas ucapan kata2nya

3. Gigi mendorong pertumbuhan rahang, sehingga bentuk muka menjadi selaras

CIRI-CIRI GIGI SEHAT

1. tidak terasa sakit

2. tidak ada karies

3. saat mengunyah tidak terasa nyeri

4. leher gigi tidak kelihatan

5. tidak goyang

6. tidak terdapat plak

7. warna putih kekuningan

8. tidak terdapat karang

9. mahkota gigi utuh

CIRI-CIRI GUSI SEHAT

1. berwarna merah muda

2. gusi yang terdapat di antara gigi yang satu dengan yang lain runcing/seperti bulan sabit.

3. melekat erat pada tulang

4. jika dikeringkan seperti kulit jeruk

5. tidak sakit

6.  tidak mudah berdarah

 

KARIES GIGI ( Gigi Berlubang)

Gigi berlubang adalah kondisi di mana gigi mengalami kerusakan yang mengikis bagian luar (email) hingga bagian dalam gigi (dentin), sampai membentuk lubang. Gigi berlubang disebabkan oleh penumpukan bakteri pada mulut, sering mengonsumsi makanan yang manis, serta kebersihan mulut yang tidak terjaga. 

A.      Penyebab Gigi Berlubang

Hubungan yang kompleks dari asam, plak, kuman, karbohidrat dan faktor modifikasi.

Sisa2 makanan yang menempel pada gigi → tempat kuman2 membentuk koloni → sisa makanan + kuman membentuk endapan (plak) → enzim yang mengubah karbohidrat menjadi asam → melarutkan email gigi membentuk lubang yang sangat kecil → besar dan berwarna hitam.

 

B.       Proses Pembentukan Karies Gigi 

Karies gigi terbentuk dari adanya plak yang menempel di permukaan gigi. Plak adalah lapisan lengket pada permukaan gigi yang terbentuk dalam kurun waktu 20 menit setelah kita mengonsumsi makanan. Plak berasal dari campuran bakteri seperti streptococcus mutan, asam, saliva atau cairan ludah, gula dan sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi.

Plak yang terus saja dibiarkan akan membentuk jaringan keras yang mengalami proses demineralisasi. Demineralisasi merupakan proses perubahan mineral pada email gigi yang larut menjadi asam. Melalui proses demineralisasi maka akan terbentuk bercak berwarna putih di bawah jaringan email gigi yang dikenal dengan istilah white spot.

Mineral pada email gigi yang sudah mengalami proses demineralisasi akan menyebar hingga ke bagian denting gigi. Jika proses demineralisasi sudah sampai ke bagian denting gigi makan akan terbentuk jaringan pulpa.  Pulpa merupakan serabut syaraf pada gigi yang bisa menyebabkan rasa sakit pada gigi seperti halnya sakit gigi karena gigi berlubang.


C.      Akibat Karies Gigi

1.        bau mulut

2.        terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan manis.

3.        tidak bisa tidur atau aktivitas seharĂ­-hari terganggu

4.        keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak, terdapat nanah dan pilek-pilek.

5.        hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah.

6.        penyakit pada organ lain : penyakit jantung koroner, peradangan otot, penyakit katup jantung, penyakit ginjal, penyakit mata, panyakit kulit.

D.      Penanganan Karies Gigi

1.      Pada prinsipnya dikakukan perawatan gigi secara teratur.

2.      pada tahap awal, cukup dengan menggosok gigi secara teratur.

3.      pada tahap agak lanjut, dilakukan penambalan gigi jika tidak dilakukan perawatan gigi.

4.    pada tahap yang sudah lanjut, dilakukan pencabutan gigi jika perawatan gigi tidak dilakukan dengan tuntas.

 

E.       Pencegahan Gigi Terdiri Dari:

1.      menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari , yaitu pagi hari setelah makan dan sebelum tidur dan dengan cara yang benar.

2.      makan makanan yang bergizi seperti : makanan yang mengandung protein, karbohidrat, sellulosa, lemak, vitamin A. vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, vitamin D, vitamin K, flavinoid, mineral dan silika.

3.      Pemeriksaan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali ke puskesmas.

4.      Jika tidak sempat menggosok gigi, bisa dilakukan kumur-kumur dengan obat kumur atau dengan air putih yang masak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

Waktu

Translate

Kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas

     Pelayanan asuhan merupakan suatu program atau kegiatan yang dilakukan secara terencana yang mempunyai hasil tertentu pada suatu kelomp...

Maps

Kalender

Calendar Widget by CalendarLabs

Blog Archive